top of page
Artboard 1.png

Mengulik Kisah

Champions of Teknik

Let’s Unfold the Secrets of Their Battle and Journeys...

Baru - baru ini, Ruangguru merilis show kompetisi yang diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus ternama. Tayangnya show ini berhasil mematahkan stigma tentang minimnya minat masyarakat Indonesia terhadap konten edukasi. Melihat banyaknya audiens hingga ramainya perbincangan di tengah masyarakat membuktikan bahwa gamifikasi konten edukasi yang diterapkan Ruangguru dapat meningkatkan motivasi masyarakat untuk belajar.

Di antara 50 peserta dari berbagai kampus dalam negeri dan luar negeri, terdapat 3 mahasiswa berprestasi asal Teknik UI yang turut berkompetisi di Clash of Champions, loh!

Yuk, simak 

kisahnya!

Bagi Falah, kesempatan untuk berada di panggung CoC adalah sesuatu yang sangat mengejutkan dan membahagiakan. “Senang banget malah ga expect karena awalnya mikir CoC ini ga akan se-booming itu. Ternyata sekarang CoC malah dibahas dimana-mana.”

 

Saat pertama kali CoC dimulai, Falah merasa kurang percaya diri melihat kompetitor yang tidak hanya berasal dari angkatan yang sama, tetapi juga dari angkatan yang lebih muda dengan prestasi yang sangat mengesankan. Namun, hal tersebut tidak menghentikan Falah untuk berkompetisi. Falah berusaha untuk fokus pada dirinya sendiri dan mengubah mindset menjadi lebih santai. “Lama kelamaan gua mulai mencoba untuk mengeluarkan jurus ‘bodoamat’ dan coba buat fokus sama diri sendiri aja, dengan cara menenangkan diri seolah COC ini bukan apa-apa.”

Jujur tantangan terbesar gua adalah minder. Belom selesai minder sama anak-anak DN, tiba-tiba muncul anak-anak LN yang prestasinya sama gacornya tapi versi tingkat internasional. Tapi balik lagi, gua mencoba untuk mengubah pola pikir jadi self-centered supaya ngeboost tingkat kepedean dan bisa memaksimalkan potensi diri.

Falah

TKom'23

"

Berada di tahun terakhir dunia perkuliahan, bagi Maudy, Clash of Champions adalah penggalan kisah yang berhasil melengkapi seluruh perjalanannya selama 4 tahun terakhir. “Bersyukur banget bisa lolos dan menjadi bagian dari Clash of Champions, ini adalah salah satu momen yang paling berharga dalam perjalanan dunia perkuliahanku karena bisa bertanding dan bertemu dengan mahasiswa berprestasi di kampus dalam dan luar negeri.”

 

Menjadi pengalaman baru, berada di panggung Clash of Champions merupakan tantangan tersendiri bagi Maudy. Bukan sekadar menjawab pertanyaan, tetapi banyak sekali tantangan lain selama berjalannya kompetisi. “Menurutku, Clash of Champions adalah kompetisi yang sangat menantang. Selain soal-soal yang kompleks dan persaingan yang ketat, kami juga diuji untuk bisa mengendalikan tekanan yang sangat tinggi, menjaga fokus, dan tetap tenang agar bisa menyelesaikan setiap tantangan setiap rondenya.”

Tantangan terbesar adalah menjaga konsentrasi di tengah pressure yang sangat tinggi, kompetisi ini sangat kompetitif dan setiap peserta memiliki kemampuan yang luar biasa. Untuk mengatasi hal tersebut, saya menjaga kesehatan fisik dan mental agar bisa fokus menyelesaikan tantangannya serta selalu menanamkan mindset yang positif.

"

Maudy

TK'20

Mengikuti dan dipercaya sebagai kontingen Universitas Indonesia (UI) dalam Clash of Champions (CoC) adalah kebanggaan tersendiri bagi Yesaya. "Jelas seneng banget, bisa dipercaya sebagai kontingen UI dalam CoC," ujarnya. Pengalaman ini tidak hanya memberikan pengalaman, tetapi juga menjadi batu loncatan penting dalam kariernya ke depan, dengan banyaknya networking yang dapat diperoleh dan eksposur yang besar di media sosial.

 

Dalam persiapan untuk CoC, Fokus utama bagi Yesaya adalah mempersiapkan mental dan menjaga kesehatan daripada sekadar mempelajari materi. “Pada persiapan CoC ini, aku lebih banyak mempersiapkan mental dan menjaga kesehatan dibandingkan dengan belajar materinya itu sendiri. Aku cuma review materi sedikit karena dari pihak Ruangguru pun tidak me-spesifikan materi apa dan soal jenis apa yang akan diperlombakan,” jelasnya. Ia lebih memilih untuk memusatkan perhatian pada penguatan mental, mengingat lawan-lawannya sangat berbakat.

Tantangan terbesar bagi Yesaya adalah menjaga konsistensi dan mental. “Pada CoC ini, aku yakin semua peserta itu pintar, gak ada yang bodoh. Tapi, yang menentukan adalah seberapa konsisten kamu perform dan mental kamu terjaga di sini. Karena ketika bertanding sama orang yang sama-sama jago, kamu bisa kena mental duluan yang otomatis malah jadi underperform,” ungkapnya. Menurut Yesaya, konsistensi dan kekuatan mental menjadi kunci dalam menghadapi persaingan yang ketat. Ditambah lagi, proses shooting yang dilakukan sepanjang hari dari pagi hingga malam menuntut ketahanan fisik dan mental yang luar biasa

"

Yesaya

S'23

close-up-hand-holding-phone (1)_edited.j
Teknik,.png

Jangan pernah buang kesempatan apapun sekalipun kesempatan itu tampak sangat kecil. Bisa jadi di balik kesempatan kecil itu ada sesuatu yang lebih besar menunggu. Semangat guys!!

- Falah, Tkom'23

Dalam perjalanan hidup ini, tidak ada yang instan. Jika kita ingin mencapai hal-hal yang kita impikan, kita harus siap bekerja keras dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Perjalananku juga tidak selalu mulus, pasti ada kegagalan, tantangan, dan rintangan yang harus dihadapi. Namun, peristiwa tersebut adalah peluang kita agar bisa selalu belajar dan bertumbuh.

- Maudy, TK'20

Buat teman” Teknik UI, semangat menjalani kuliahnya 💪🏻 sesulit apapun kuliahnya, yang penting harus S.T. 💪🏻😅

- Yesaya, S'23

bottom of page